tugas DDA

Tugas final : Dasar-Dasar Akuakultur

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN MEPELAJARI DASAR-DASAR AKUAKULTUR SERTA RINGKASAN MATERI KULIAH

Oleh :

Nama : Irnawati

Stambuk : I1A2 10 068

Prodi : Budidaya Perairan (genap)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

1. PENGERTIAN DASAR-DASAR AKUAKULTUR

Dasar-dasar akuakultur adalah segala daya upaya manusia dalam mengeksploitasi sumberdaya hayati perairan dalam bentuk kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati perikanan “ikan”.

Budidaya perairan (akuakultur) merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk didalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram serta budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di atas, sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan.

2. RUANG LINGKUP DASAR-DASAR AKUAKULTUR

Hal-hal yang perlu diketahui yaitu:

Sifat biolgi “ikan”, jenis, daur hidup, jenis dan cara makan, tingkah laku (hebaviour), lingkungan hidup dan lain-lain.

Cara mengetahuinya yaitu dengan cara mempelajari ilmu dari budidaya perairan, diantaranya :

1. Ilmu Pemeliharaan Jangka Panjang

2. Ilmu tentang pakan

3. Ilmu tentang penyakit

4. Ilmu tentang kualitas air (aspek fisika, kimia dan biologi)

5. Ilmu tentang lingkungan

6. Ilmu tentang tanah

7. Ilmu tentang social ekonomi dan manajemen

8. Ilmu tentang kewirausahaan

3. TUJUAN MEMPELAJARI DASAR-DASAR AKUAKULTUR

1. Untuk mengetahui aspek-aspek pendukung dalam akuakultur.

2. Untuk mengetahui cara/lokasi pembudidayaan yang baik.

3. Untuk mengetahui cara dalam mengeksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan.

4. Untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi Sumber Daya Hayati Perikanan.

5. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dibidang budidaya perairan.

4. RINGKASAN METERI KULIAH

Perikanan adalah segala daya upaya manusia dalamperi mengekploitasi sumberdaya hayati perairan, memenuhi kebtuhan / kesejahteraan manusia dengn tetap memperhatikan aspek kelestarian.

Eksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan

Bentuk-bentuk eksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan yaitu :

1. Penangkapan

2. Budidaya

3. Paska panen

4. Soaial ekonomi

5. Manajemen pengolahan

Dasar-dasar akuakultur tidak terlepas dari beberapa factor yaitu

1. Komoditi

2. Lahan lingkungan

3. Keadaan iklim

4. Desain dan kontruksi fasilitas

5. Ketersediaan sarana

6. Keahlian pelaksanaan

7. Manajemen usaha

8. Pemasaran

Sumberdaya air untuk budidaya yaitu :

1. Perairan tawar (sungai, danau, rawa dan waduk)

2. Perairan payau (muara sungi)

3. Perairan laut (teluk, selat dan laut dangkal)

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Selain itu danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Inti dari ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu menciptakan dan menjaga agar kondisi linhgkungan media pemeliharaan memenuhi syarat bagi kehidupan dan pertumbuha jasad yang dibudidayakan, sedangkan

Hakekatnya di bagi menjadi 2 faktor yaitu

1. Faktor Internal

- Bersumber dari dalam biota itu sendiri

· Taksonomi/sistematik

· Nutrisi/komposisi

o Protein

o Vitamin

· Pakan

o Kebiasaan makan

§ Jenis

§ Ukuran

§ Kualitas

o Pakan alami

§ Otomatis

o Pakan buatan

§ Waktu

§ Ukran

§ Bentuk

· Pertumbuhan

· Reproduksi

o Tingkahlaku makan

o Matang

o Gonat

· Genetika/breading

· Hama dan penyakit

· Rekayasa keteknikan

2. Factor Eksternal

- Lingkungan

Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan yang sering diterapkan yaitu:

1. Tradisional/ekstensif

Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.

2. Semi intensif

Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya atau dinding pematang terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.

3. Intensif

Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok.

MAKANAN DAN CARA MAKAN IKANMAKANAN DAN CARA MAKAN IKAN

Ikan membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan gizi dalam melakukan aktifitas untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi

Habitat alami yaitu perairan bebas sumber makanan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut

Ikan membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan gizi dalam melakukan aktifitas untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi

Habitat alami yaitu perairan bebas sumber makanan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut

Hal ini menyebabkan ikan tergantung pada pakan yang di suplai dari luar lingkungannya (pakan buatan) karena ketersediaan pakan alami yang ada di dalam perairan tersebut semakin menipis dengan bertambahnya ukuran ikan.

Ikan dalam suatu kondisi ketergantungan pakan yang di suplai dari luar lingkungannya, karena ketersediaan pakan alami semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran ikan.

Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh makanan yang tersedia

Kebiasaan Makanan (Food habits)

Food habits adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan.

makanan yang pertama kali datang dari luar untuk semua ikan dalam mengawali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal yang berukuran kecil.

Jika ikan menemukan makanan berukuran tepat dengan mulutnya maka dapat meneruskan hidupnya.

Apabila dalam waktu singkat ikan tidak dapat menemukan makanan yang cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan menyebabkan kematian

Berdasarkan food habits, jenis-jenis ikan dapat dibedakan menjadi :

1. Berdasarkan tempat atau lokasi makan :

pemakan di dasar perairan (lele, patin)

pemakan di lapisan tengah (ikan mas)

pemakan di permukaan (Ikan nila)

pemakan penempel (nilem, bandeng)

2. Berdasarkan waktu makan :

Siang hari, seperti ikan nila, ikan mas, ikan kerapu, ikan bandeng, dll

Malam hari (noktural), seperti lele, udang air tawar, udang air laut

Euryphagic adalah ikan pemakan bermacam-macam makanan

Stenophagic adalah ikan pemakan makanan yang macamnya sedikit atau sempit.

Monophagic adalah ikan pemakan makanannya terdiri dari satu macam makanan

Kebiasaan makanan ikan ( food habits)dapat berubah/dirubah

Perubahan kebiasaan makan dapat disebabkan oleh :

1. Perubahan lingkungan, yaitu perubahan persediaan makanan dalam perairan.

2. Pengkondisian ikan terhadap pakan yang digunakan dalam budidaya (mis : ikan bandeng)

Kebiasaan makan seringkali overlap sehingga untuk mempelajari kebiasaan makan ikan sampelnya harus dalam jumlah besar dan di ambil dari berbagai lokasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang sama spesies dan ukurannya memiliki kebiasaan makan yang berbeda bila diambil dari perairan yang ber beda.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan :

Penyebaran organisme sebagai makanan ikan

Faktor ketersediaan makanan

Faktor pilihan ikan

Faktor fisik yang mempengaruhi perairan

q Panjang/pendeknya rantai makanan dipengaruhi oleh:

spesies ikan

Ukuran/umur ikan

q Bakteri dan algae merupakan dasar rantai makanan tetapi tidak terletak pada seri rantai makanan, melainkan pada jaringan makanan ( foodweb)

q Panjang/pendeknya rantai makanan dipengaruhi oleh:

spesies ikan

Ukuran/umur ikan

q Bakteri dan algae merupakan dasar rantai makanan tetapi tidak terletak pada seri rantai makanan, melainkan pada jaringan makanan ( foodweb)

  1. Ikan herbivora
  • Tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut dapat menyaring phytoplankton dari air.
  • Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat, mengekresikan asam, mudah mengembang, terdapat di bagian muka alat pencernaan makanannya). Ususnya panjang berliku-liku, dindingnya tipis.
  • Contoh; Ikan gurame (Osphronemus gouramy), Ikan tawes ( Puntius javanicus.

2. Ikan karnivora

  • Mempunyai gigi untuk menyergap, menahan dan merobek mangsa dan jari-jari tapis ingsangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut dan mengilas mangsa.
  • Mempunyai usus pendek, tebal dan elastis.
  • Contoh; Ikan Kerapu

3. Ikan omnivora

  • mempunyai system pencernaan antara bentuk herbivore dan karnivora.
  • Contoh; Ikan mas, ikan nila

PENCERNAAN MAKANAN

Panjang relatif usus ikan dgn perbedaan kebiasaan makanan

Ikan carnivora : 0,2-2,5 pjg usus/pjg bdn

Ikan omnivora : 0,6-8,0 pjg usus/pjg bdn

Ikan herbivora : 0,8-15,0 pjg usus/pjg bdn

Feeding Periodicity = periode ikan mencari makanan selama 24 jam

Dipengaruhi oleh :

Jenis makanan

Nocturnal/diurnal

Suplai makanan

Musim (mis : ikan belanak)

Spesialisasi Kebiasaan Makanan

Feeding habits berhubungan dengan fungsional morfologi tubuh ikan, seperti tengkorak, rahang dan alat pencernaan.

Contoh : Panjang usus herbivora > usus karnivora

Makanan untuk larva Ikan

Pada kegiatan pembenihan ikan dimulai dari proses pemijahan ikan air tawar yang akan dihasilkan telur, larva dan benih ikan.

Larva adalah anak ikan yang berukuran sangat kecil dan belum memiliki bentuk morfologi.

Untuk perkembangannya, larva membutuhkan cadangan makanan dalam bentuk kuning telur.

Memanfaatkan cadangann makanan untuk perkembangan organ tubuh terutama untuk keperluan pemangsaan seperti sirip, mata, mulut dan saluran pencernaan.

Kuning telur akan habis setelah 2-3 hari dan akan beralih pada pakan alami

Peralihan dari endogenous feending ke exogenous feeding merupakan masa kritis bagi ikan

Di berikan pakan yang tepat jenisnya, ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi karena pada fase larva masih dalam proses perkembangan seluruh organ-organ tubuh.

Pada fase ini pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis.

Pada fase larva belum banyak terjadi pertumbuhan karena seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk ketiga proses tersebut.

Organ pencernaan belum sempurna dimana saluran pencernaan dan mulut belum terbuka secara sempurna.

Kebutuhan Pakan Larva

Dosis pemberian pakan adalah jumlah pakan yang diberikan kepada larva ikan yang dibudidayakan dan biasanya dinyatakan dalam persen

Feeding rate pada ikan akan semakin besar jika ukuran ikannya kecil jadi feeding rate untuk larva ikan berbeda dengan feeding rate untuk benih ikan.

Dosis pemberian pakan larva ikan dengan metode ad libitum untuk mengurangi mortalitas larva didalam wadah pemeliharaan

Benih adalah anak ikan yang memiliki bentuk morfologi tubuh sudah seperti induknya.

Perbendaan dengan induk hanya ukuran dan tingkah laku reproduksinya.

Perilaku makan benih sama dengan induknya sudah mulai nampak pada saat benih.

Laju pertumbuhannya meningkat.

Faktor pakan, frekuensi pemberian pakan serta lingkungan harus diperhatikan.

Pada stadia juvenil, laju perkembangan ikan berasa dalam kecepatan maksimum.

Seluruh energi yang diperoleh dari makanan digunakan untuk pertumbuhan somatik.

Pemberian pakan

Pakan: faktor penting dalam pembesaran ikan

Ikan makan bukan saja mempertahankan kondisi tubuh tetapi juga untuk menumbuhkan jaringan otot atau dagin.

Jumlah dan jenis pakan yang dikonsumsi oleh ikan akan menentukan asupan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pakan bisa menggabarkan nafsu makan ikan yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Jenis Pakan

Jenis pakan dalam akuakultur terdiri dari :

1. Pakan hidup; pakan dalam keadaan hidup diberikan pada ikan.

2. Pakan segar; diberikan pada ikan dalam keadaan segar

3. Pakan tambahan; pakan yang diberikan pada ikan sebagai tambahan.

4. Pakan buatan; pakan yang dibuat dari berbagai bahan makanan kemudian diramu menggunakan formula tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan ikan secara lengkap.

Jumlah Pakan (Feeding Rate)

Pakan diberikan kepada ikan sesuai denan kebutuhan dan dapat memberi pertumbuhan dan efisiensi pakan yang tinggi.

Kebutuhan pakan harian dinyatakan sebagai tingkat pemberian pakan perhari yang ditentukan berdasarkan persentase dari bobot ikan.

Pemberian pakan ditentukan oleh ukuran

menghitung jumlah pakan berdasarkan biomassa

Jumlah pakan = (jumlah ikan dalam karamba × ratarata berat tubuh)× % ransom harian.

Cth; Jml ikan di karamba 1000 ekor dengan bobot tubuh rata-rata 5 gram dengan ransum harian 4 % maka

= (1000 x 5) x 0,04

= 5000 x 0,04

= 200 g

Ò Nutrisi yang baik untuk ikan :

É Protein dgn asam amino essensialnya

É Lemak dgn asam lemak essensialnya

É Vitamin

É Mineral

É Sumber energi tinggi

É Daya cerna tinggi

Kebutuhan Energi bagi Ikan

Energi dibutuhkan oleh ikan untuk melakukan aktifitas. Selama katabolisme makanan (aerobik) energi kimia dari makanan diubah bentuknya menjadi 2 macam energi, yaitu energi tinggi ATP (40 – 50%) dan sisanya hilang sebagai panas.

Faktor utama yg mempengaruhi kebutuhan energi pada ikan :

Ò Spesies

Ò Pertumbuhan

Ò Ukuran

Ò Umur

Ò Aktivitas fisiologi

Ò Suhu

Ò Tipe makanan

Sumber Energi :

Ò Protein

Protein dibutuhkan sebagai sumber energi utama karena protein diperlukan dalam makanan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.

É Energi metabolisme (ME) dari protein pada ikan : 4,5 kcal/gram

Ò Lemak

É Lemak secara normal dicerna cukup baik = 8,5 kcal ME/gram

Ò Karbohidrat

É Bahan tepung dgn kisaran : 1,2 – 2,0 kcal ME/gram

É Tepung yg sudah dimasak : 3,2 kcal ME/gram

Ò Tubuh ikan hampir tdk mengandung karbohidrat, kecuali sangat kecil pd hati & glikogen otot

Ò Karbohidrat dlm pakan ikan hanya sbg sumber energi, hrs diberikan dlm keadaan seimbang dgn unsur makro (lemak & protein)

tugas DDA

Tugas final : Dasar-Dasar Akuakultur

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN MEPELAJARI DASAR-DASAR AKUAKULTUR SERTA RINGKASAN MATERI KULIAH

Oleh :

Nama : Irnawati

Stambuk : I1A2 10 068

Prodi : Budidaya Perairan (genap)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

1. PENGERTIAN DASAR-DASAR AKUAKULTUR

Dasar-dasar akuakultur adalah segala daya upaya manusia dalam mengeksploitasi sumberdaya hayati perairan dalam bentuk kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati perikanan “ikan”.

Budidaya perairan (akuakultur) merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk didalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram serta budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di atas, sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan.

2. RUANG LINGKUP DASAR-DASAR AKUAKULTUR

Hal-hal yang perlu diketahui yaitu:

Sifat biolgi “ikan”, jenis, daur hidup, jenis dan cara makan, tingkah laku (hebaviour), lingkungan hidup dan lain-lain.

Cara mengetahuinya yaitu dengan cara mempelajari ilmu dari budidaya perairan, diantaranya :

1. Ilmu Pemeliharaan Jangka Panjang

2. Ilmu tentang pakan

3. Ilmu tentang penyakit

4. Ilmu tentang kualitas air (aspek fisika, kimia dan biologi)

5. Ilmu tentang lingkungan

6. Ilmu tentang tanah

7. Ilmu tentang social ekonomi dan manajemen

8. Ilmu tentang kewirausahaan

3. TUJUAN MEMPELAJARI DASAR-DASAR AKUAKULTUR

1. Untuk mengetahui aspek-aspek pendukung dalam akuakultur.

2. Untuk mengetahui cara/lokasi pembudidayaan yang baik.

3. Untuk mengetahui cara dalam mengeksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan.

4. Untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi Sumber Daya Hayati Perikanan.

5. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dibidang budidaya perairan.

4. RINGKASAN METERI KULIAH

Perikanan adalah segala daya upaya manusia dalamperi mengekploitasi sumberdaya hayati perairan, memenuhi kebtuhan / kesejahteraan manusia dengn tetap memperhatikan aspek kelestarian.

Eksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan

Bentuk-bentuk eksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan yaitu :

1. Penangkapan

2. Budidaya

3. Paska panen

4. Soaial ekonomi

5. Manajemen pengolahan

Dasar-dasar akuakultur tidak terlepas dari beberapa factor yaitu

1. Komoditi

2. Lahan lingkungan

3. Keadaan iklim

4. Desain dan kontruksi fasilitas

5. Ketersediaan sarana

6. Keahlian pelaksanaan

7. Manajemen usaha

8. Pemasaran

Sumberdaya air untuk budidaya yaitu :

1. Perairan tawar (sungai, danau, rawa dan waduk)

2. Perairan payau (muara sungi)

3. Perairan laut (teluk, selat dan laut dangkal)

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Selain itu danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Inti dari ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu menciptakan dan menjaga agar kondisi linhgkungan media pemeliharaan memenuhi syarat bagi kehidupan dan pertumbuha jasad yang dibudidayakan, sedangkan

Hakekatnya di bagi menjadi 2 faktor yaitu

1. Faktor Internal

- Bersumber dari dalam biota itu sendiri

· Taksonomi/sistematik

· Nutrisi/komposisi

o Protein

o Vitamin

· Pakan

o Kebiasaan makan

§ Jenis

§ Ukuran

§ Kualitas

o Pakan alami

§ Otomatis

o Pakan buatan

§ Waktu

§ Ukran

§ Bentuk

· Pertumbuhan

· Reproduksi

o Tingkahlaku makan

o Matang

o Gonat

· Genetika/breading

· Hama dan penyakit

· Rekayasa keteknikan

2. Factor Eksternal

- Lingkungan

Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan yang sering diterapkan yaitu:

1. Tradisional/ekstensif

Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.

2. Semi intensif

Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya atau dinding pematang terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.

3. Intensif

Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok.

MAKANAN DAN CARA MAKAN IKANMAKANAN DAN CARA MAKAN IKAN

Ikan membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan gizi dalam melakukan aktifitas untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi

Habitat alami yaitu perairan bebas sumber makanan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut

Ikan membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan gizi dalam melakukan aktifitas untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi

Habitat alami yaitu perairan bebas sumber makanan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut

Hal ini menyebabkan ikan tergantung pada pakan yang di suplai dari luar lingkungannya (pakan buatan) karena ketersediaan pakan alami yang ada di dalam perairan tersebut semakin menipis dengan bertambahnya ukuran ikan.

Ikan dalam suatu kondisi ketergantungan pakan yang di suplai dari luar lingkungannya, karena ketersediaan pakan alami semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran ikan.

Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh makanan yang tersedia

Kebiasaan Makanan (Food habits)

Food habits adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan.

makanan yang pertama kali datang dari luar untuk semua ikan dalam mengawali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal yang berukuran kecil.

Jika ikan menemukan makanan berukuran tepat dengan mulutnya maka dapat meneruskan hidupnya.

Apabila dalam waktu singkat ikan tidak dapat menemukan makanan yang cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan menyebabkan kematian

Berdasarkan food habits, jenis-jenis ikan dapat dibedakan menjadi :

1. Berdasarkan tempat atau lokasi makan :

pemakan di dasar perairan (lele, patin)

pemakan di lapisan tengah (ikan mas)

pemakan di permukaan (Ikan nila)

pemakan penempel (nilem, bandeng)

2. Berdasarkan waktu makan :

Siang hari, seperti ikan nila, ikan mas, ikan kerapu, ikan bandeng, dll

Malam hari (noktural), seperti lele, udang air tawar, udang air laut

Euryphagic adalah ikan pemakan bermacam-macam makanan

Stenophagic adalah ikan pemakan makanan yang macamnya sedikit atau sempit.

Monophagic adalah ikan pemakan makanannya terdiri dari satu macam makanan

Kebiasaan makanan ikan ( food habits)dapat berubah/dirubah

Perubahan kebiasaan makan dapat disebabkan oleh :

1. Perubahan lingkungan, yaitu perubahan persediaan makanan dalam perairan.

2. Pengkondisian ikan terhadap pakan yang digunakan dalam budidaya (mis : ikan bandeng)

Kebiasaan makan seringkali overlap sehingga untuk mempelajari kebiasaan makan ikan sampelnya harus dalam jumlah besar dan di ambil dari berbagai lokasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang sama spesies dan ukurannya memiliki kebiasaan makan yang berbeda bila diambil dari perairan yang ber beda.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan :

Penyebaran organisme sebagai makanan ikan

Faktor ketersediaan makanan

Faktor pilihan ikan

Faktor fisik yang mempengaruhi perairan

q Panjang/pendeknya rantai makanan dipengaruhi oleh:

spesies ikan

Ukuran/umur ikan

q Bakteri dan algae merupakan dasar rantai makanan tetapi tidak terletak pada seri rantai makanan, melainkan pada jaringan makanan ( foodweb)

q Panjang/pendeknya rantai makanan dipengaruhi oleh:

spesies ikan

Ukuran/umur ikan

q Bakteri dan algae merupakan dasar rantai makanan tetapi tidak terletak pada seri rantai makanan, melainkan pada jaringan makanan ( foodweb)

  1. Ikan herbivora
  • Tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut dapat menyaring phytoplankton dari air.
  • Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat, mengekresikan asam, mudah mengembang, terdapat di bagian muka alat pencernaan makanannya). Ususnya panjang berliku-liku, dindingnya tipis.
  • Contoh; Ikan gurame (Osphronemus gouramy), Ikan tawes ( Puntius javanicus.

2. Ikan karnivora

  • Mempunyai gigi untuk menyergap, menahan dan merobek mangsa dan jari-jari tapis ingsangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut dan mengilas mangsa.
  • Mempunyai usus pendek, tebal dan elastis.
  • Contoh; Ikan Kerapu

3. Ikan omnivora

  • mempunyai system pencernaan antara bentuk herbivore dan karnivora.
  • Contoh; Ikan mas, ikan nila

PENCERNAAN MAKANAN

Panjang relatif usus ikan dgn perbedaan kebiasaan makanan

Ikan carnivora : 0,2-2,5 pjg usus/pjg bdn

Ikan omnivora : 0,6-8,0 pjg usus/pjg bdn

Ikan herbivora : 0,8-15,0 pjg usus/pjg bdn

Feeding Periodicity = periode ikan mencari makanan selama 24 jam

Dipengaruhi oleh :

Jenis makanan

Nocturnal/diurnal

Suplai makanan

Musim (mis : ikan belanak)

Spesialisasi Kebiasaan Makanan

Feeding habits berhubungan dengan fungsional morfologi tubuh ikan, seperti tengkorak, rahang dan alat pencernaan.

Contoh : Panjang usus herbivora > usus karnivora

Makanan untuk larva Ikan

Pada kegiatan pembenihan ikan dimulai dari proses pemijahan ikan air tawar yang akan dihasilkan telur, larva dan benih ikan.

Larva adalah anak ikan yang berukuran sangat kecil dan belum memiliki bentuk morfologi.

Untuk perkembangannya, larva membutuhkan cadangan makanan dalam bentuk kuning telur.

Memanfaatkan cadangann makanan untuk perkembangan organ tubuh terutama untuk keperluan pemangsaan seperti sirip, mata, mulut dan saluran pencernaan.

Kuning telur akan habis setelah 2-3 hari dan akan beralih pada pakan alami

Peralihan dari endogenous feending ke exogenous feeding merupakan masa kritis bagi ikan

Di berikan pakan yang tepat jenisnya, ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi karena pada fase larva masih dalam proses perkembangan seluruh organ-organ tubuh.

Pada fase ini pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis.

Pada fase larva belum banyak terjadi pertumbuhan karena seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk ketiga proses tersebut.

Organ pencernaan belum sempurna dimana saluran pencernaan dan mulut belum terbuka secara sempurna.

Kebutuhan Pakan Larva

Dosis pemberian pakan adalah jumlah pakan yang diberikan kepada larva ikan yang dibudidayakan dan biasanya dinyatakan dalam persen

Feeding rate pada ikan akan semakin besar jika ukuran ikannya kecil jadi feeding rate untuk larva ikan berbeda dengan feeding rate untuk benih ikan.

Dosis pemberian pakan larva ikan dengan metode ad libitum untuk mengurangi mortalitas larva didalam wadah pemeliharaan

Benih adalah anak ikan yang memiliki bentuk morfologi tubuh sudah seperti induknya.

Perbendaan dengan induk hanya ukuran dan tingkah laku reproduksinya.

Perilaku makan benih sama dengan induknya sudah mulai nampak pada saat benih.

Laju pertumbuhannya meningkat.

Faktor pakan, frekuensi pemberian pakan serta lingkungan harus diperhatikan.

Pada stadia juvenil, laju perkembangan ikan berasa dalam kecepatan maksimum.

Seluruh energi yang diperoleh dari makanan digunakan untuk pertumbuhan somatik.

Pemberian pakan

Pakan: faktor penting dalam pembesaran ikan

Ikan makan bukan saja mempertahankan kondisi tubuh tetapi juga untuk menumbuhkan jaringan otot atau dagin.

Jumlah dan jenis pakan yang dikonsumsi oleh ikan akan menentukan asupan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pakan bisa menggabarkan nafsu makan ikan yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Jenis Pakan

Jenis pakan dalam akuakultur terdiri dari :

1. Pakan hidup; pakan dalam keadaan hidup diberikan pada ikan.

2. Pakan segar; diberikan pada ikan dalam keadaan segar

3. Pakan tambahan; pakan yang diberikan pada ikan sebagai tambahan.

4. Pakan buatan; pakan yang dibuat dari berbagai bahan makanan kemudian diramu menggunakan formula tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan ikan secara lengkap.

Jumlah Pakan (Feeding Rate)

Pakan diberikan kepada ikan sesuai denan kebutuhan dan dapat memberi pertumbuhan dan efisiensi pakan yang tinggi.

Kebutuhan pakan harian dinyatakan sebagai tingkat pemberian pakan perhari yang ditentukan berdasarkan persentase dari bobot ikan.

Pemberian pakan ditentukan oleh ukuran

menghitung jumlah pakan berdasarkan biomassa

Jumlah pakan = (jumlah ikan dalam karamba × ratarata berat tubuh)× % ransom harian.

Cth; Jml ikan di karamba 1000 ekor dengan bobot tubuh rata-rata 5 gram dengan ransum harian 4 % maka

= (1000 x 5) x 0,04

= 5000 x 0,04

= 200 g

Ò Nutrisi yang baik untuk ikan :

É Protein dgn asam amino essensialnya

É Lemak dgn asam lemak essensialnya

É Vitamin

É Mineral

É Sumber energi tinggi

É Daya cerna tinggi

Kebutuhan Energi bagi Ikan

Energi dibutuhkan oleh ikan untuk melakukan aktifitas. Selama katabolisme makanan (aerobik) energi kimia dari makanan diubah bentuknya menjadi 2 macam energi, yaitu energi tinggi ATP (40 – 50%) dan sisanya hilang sebagai panas.

Faktor utama yg mempengaruhi kebutuhan energi pada ikan :

Ò Spesies

Ò Pertumbuhan

Ò Ukuran

Ò Umur

Ò Aktivitas fisiologi

Ò Suhu

Ò Tipe makanan

Sumber Energi :

Ò Protein

Protein dibutuhkan sebagai sumber energi utama karena protein diperlukan dalam makanan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.

É Energi metabolisme (ME) dari protein pada ikan : 4,5 kcal/gram

Ò Lemak

É Lemak secara normal dicerna cukup baik = 8,5 kcal ME/gram

Ò Karbohidrat

É Bahan tepung dgn kisaran : 1,2 – 2,0 kcal ME/gram

É Tepung yg sudah dimasak : 3,2 kcal ME/gram

Ò Tubuh ikan hampir tdk mengandung karbohidrat, kecuali sangat kecil pd hati & glikogen otot

Ò Karbohidrat dlm pakan ikan hanya sbg sumber energi, hrs diberikan dlm keadaan seimbang dgn unsur makro (lemak & protein)

tugas DDA

Tugas final : Dasar-Dasar Akuakultur

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN MEPELAJARI DASAR-DASAR AKUAKULTUR SERTA RINGKASAN MATERI KULIAH

Oleh :

Nama : Irnawati

Stambuk : I1A2 10 068

Prodi : Budidaya Perairan (genap)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2011

1. PENGERTIAN DASAR-DASAR AKUAKULTUR

Dasar-dasar akuakultur adalah segala daya upaya manusia dalam mengeksploitasi sumberdaya hayati perairan dalam bentuk kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati perikanan “ikan”.

Budidaya perairan (akuakultur) merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk didalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram serta budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di atas, sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan.

2. RUANG LINGKUP DASAR-DASAR AKUAKULTUR

Hal-hal yang perlu diketahui yaitu:

Sifat biolgi “ikan”, jenis, daur hidup, jenis dan cara makan, tingkah laku (hebaviour), lingkungan hidup dan lain-lain.

Cara mengetahuinya yaitu dengan cara mempelajari ilmu dari budidaya perairan, diantaranya :

1. Ilmu Pemeliharaan Jangka Panjang

2. Ilmu tentang pakan

3. Ilmu tentang penyakit

4. Ilmu tentang kualitas air (aspek fisika, kimia dan biologi)

5. Ilmu tentang lingkungan

6. Ilmu tentang tanah

7. Ilmu tentang social ekonomi dan manajemen

8. Ilmu tentang kewirausahaan

3. TUJUAN MEMPELAJARI DASAR-DASAR AKUAKULTUR

1. Untuk mengetahui aspek-aspek pendukung dalam akuakultur.

2. Untuk mengetahui cara/lokasi pembudidayaan yang baik.

3. Untuk mengetahui cara dalam mengeksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan.

4. Untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi Sumber Daya Hayati Perikanan.

5. Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dibidang budidaya perairan.

4. RINGKASAN METERI KULIAH

Perikanan adalah segala daya upaya manusia dalamperi mengekploitasi sumberdaya hayati perairan, memenuhi kebtuhan / kesejahteraan manusia dengn tetap memperhatikan aspek kelestarian.

Eksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan

Bentuk-bentuk eksploitasi Sumber Daya Hayati Perikanan yaitu :

1. Penangkapan

2. Budidaya

3. Paska panen

4. Soaial ekonomi

5. Manajemen pengolahan

Dasar-dasar akuakultur tidak terlepas dari beberapa factor yaitu

1. Komoditi

2. Lahan lingkungan

3. Keadaan iklim

4. Desain dan kontruksi fasilitas

5. Ketersediaan sarana

6. Keahlian pelaksanaan

7. Manajemen usaha

8. Pemasaran

Sumberdaya air untuk budidaya yaitu :

1. Perairan tawar (sungai, danau, rawa dan waduk)

2. Perairan payau (muara sungi)

3. Perairan laut (teluk, selat dan laut dangkal)

Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Selain itu danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut penuh.

Ilmu pengetahuan dan teknologi

Inti dari ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu menciptakan dan menjaga agar kondisi linhgkungan media pemeliharaan memenuhi syarat bagi kehidupan dan pertumbuha jasad yang dibudidayakan, sedangkan

Hakekatnya di bagi menjadi 2 faktor yaitu

1. Faktor Internal

- Bersumber dari dalam biota itu sendiri

· Taksonomi/sistematik

· Nutrisi/komposisi

o Protein

o Vitamin

· Pakan

o Kebiasaan makan

§ Jenis

§ Ukuran

§ Kualitas

o Pakan alami

§ Otomatis

o Pakan buatan

§ Waktu

§ Ukran

§ Bentuk

· Pertumbuhan

· Reproduksi

o Tingkahlaku makan

o Matang

o Gonat

· Genetika/breading

· Hama dan penyakit

· Rekayasa keteknikan

2. Factor Eksternal

- Lingkungan

Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budidaya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budidaya ikan yang sering diterapkan yaitu:

1. Tradisional/ekstensif

Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah.

2. Semi intensif

Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian kolamnya atau dinding pematang terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.

3. Intensif

Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok.

MAKANAN DAN CARA MAKAN IKANMAKANAN DAN CARA MAKAN IKAN

Ikan membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan gizi dalam melakukan aktifitas untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi

Habitat alami yaitu perairan bebas sumber makanan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut

Ikan membutuhkan makanan sebagai sumber energi dan gizi dalam melakukan aktifitas untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi

Habitat alami yaitu perairan bebas sumber makanan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut

Hal ini menyebabkan ikan tergantung pada pakan yang di suplai dari luar lingkungannya (pakan buatan) karena ketersediaan pakan alami yang ada di dalam perairan tersebut semakin menipis dengan bertambahnya ukuran ikan.

Ikan dalam suatu kondisi ketergantungan pakan yang di suplai dari luar lingkungannya, karena ketersediaan pakan alami semakin berkurang dengan bertambahnya ukuran ikan.

Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh makanan yang tersedia

Kebiasaan Makanan (Food habits)

Food habits adalah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan oleh ikan.

makanan yang pertama kali datang dari luar untuk semua ikan dalam mengawali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal yang berukuran kecil.

Jika ikan menemukan makanan berukuran tepat dengan mulutnya maka dapat meneruskan hidupnya.

Apabila dalam waktu singkat ikan tidak dapat menemukan makanan yang cocok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan menyebabkan kematian

Berdasarkan food habits, jenis-jenis ikan dapat dibedakan menjadi :

1. Berdasarkan tempat atau lokasi makan :

pemakan di dasar perairan (lele, patin)

pemakan di lapisan tengah (ikan mas)

pemakan di permukaan (Ikan nila)

pemakan penempel (nilem, bandeng)

2. Berdasarkan waktu makan :

Siang hari, seperti ikan nila, ikan mas, ikan kerapu, ikan bandeng, dll

Malam hari (noktural), seperti lele, udang air tawar, udang air laut

Euryphagic adalah ikan pemakan bermacam-macam makanan

Stenophagic adalah ikan pemakan makanan yang macamnya sedikit atau sempit.

Monophagic adalah ikan pemakan makanannya terdiri dari satu macam makanan

Kebiasaan makanan ikan ( food habits)dapat berubah/dirubah

Perubahan kebiasaan makan dapat disebabkan oleh :

1. Perubahan lingkungan, yaitu perubahan persediaan makanan dalam perairan.

2. Pengkondisian ikan terhadap pakan yang digunakan dalam budidaya (mis : ikan bandeng)

Kebiasaan makan seringkali overlap sehingga untuk mempelajari kebiasaan makan ikan sampelnya harus dalam jumlah besar dan di ambil dari berbagai lokasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang sama spesies dan ukurannya memiliki kebiasaan makan yang berbeda bila diambil dari perairan yang ber beda.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan :

Penyebaran organisme sebagai makanan ikan

Faktor ketersediaan makanan

Faktor pilihan ikan

Faktor fisik yang mempengaruhi perairan

q Panjang/pendeknya rantai makanan dipengaruhi oleh:

spesies ikan

Ukuran/umur ikan

q Bakteri dan algae merupakan dasar rantai makanan tetapi tidak terletak pada seri rantai makanan, melainkan pada jaringan makanan ( foodweb)

q Panjang/pendeknya rantai makanan dipengaruhi oleh:

spesies ikan

Ukuran/umur ikan

q Bakteri dan algae merupakan dasar rantai makanan tetapi tidak terletak pada seri rantai makanan, melainkan pada jaringan makanan ( foodweb)

  1. Ikan herbivora
  • Tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang lembut dapat menyaring phytoplankton dari air.
  • Ikan ini tidak mempunyai lambung yang benar yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat, mengekresikan asam, mudah mengembang, terdapat di bagian muka alat pencernaan makanannya). Ususnya panjang berliku-liku, dindingnya tipis.
  • Contoh; Ikan gurame (Osphronemus gouramy), Ikan tawes ( Puntius javanicus.

2. Ikan karnivora

  • Mempunyai gigi untuk menyergap, menahan dan merobek mangsa dan jari-jari tapis ingsangnya menyesuaikan untuk penahan, memegang, memarut dan mengilas mangsa.
  • Mempunyai usus pendek, tebal dan elastis.
  • Contoh; Ikan Kerapu

3. Ikan omnivora

  • mempunyai system pencernaan antara bentuk herbivore dan karnivora.
  • Contoh; Ikan mas, ikan nila

PENCERNAAN MAKANAN

Panjang relatif usus ikan dgn perbedaan kebiasaan makanan

Ikan carnivora : 0,2-2,5 pjg usus/pjg bdn

Ikan omnivora : 0,6-8,0 pjg usus/pjg bdn

Ikan herbivora : 0,8-15,0 pjg usus/pjg bdn

Feeding Periodicity = periode ikan mencari makanan selama 24 jam

Dipengaruhi oleh :

Jenis makanan

Nocturnal/diurnal

Suplai makanan

Musim (mis : ikan belanak)

Spesialisasi Kebiasaan Makanan

Feeding habits berhubungan dengan fungsional morfologi tubuh ikan, seperti tengkorak, rahang dan alat pencernaan.

Contoh : Panjang usus herbivora > usus karnivora

Makanan untuk larva Ikan

Pada kegiatan pembenihan ikan dimulai dari proses pemijahan ikan air tawar yang akan dihasilkan telur, larva dan benih ikan.

Larva adalah anak ikan yang berukuran sangat kecil dan belum memiliki bentuk morfologi.

Untuk perkembangannya, larva membutuhkan cadangan makanan dalam bentuk kuning telur.

Memanfaatkan cadangann makanan untuk perkembangan organ tubuh terutama untuk keperluan pemangsaan seperti sirip, mata, mulut dan saluran pencernaan.

Kuning telur akan habis setelah 2-3 hari dan akan beralih pada pakan alami

Peralihan dari endogenous feending ke exogenous feeding merupakan masa kritis bagi ikan

Di berikan pakan yang tepat jenisnya, ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi karena pada fase larva masih dalam proses perkembangan seluruh organ-organ tubuh.

Pada fase ini pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis.

Pada fase larva belum banyak terjadi pertumbuhan karena seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk ketiga proses tersebut.

Organ pencernaan belum sempurna dimana saluran pencernaan dan mulut belum terbuka secara sempurna.

Kebutuhan Pakan Larva

Dosis pemberian pakan adalah jumlah pakan yang diberikan kepada larva ikan yang dibudidayakan dan biasanya dinyatakan dalam persen

Feeding rate pada ikan akan semakin besar jika ukuran ikannya kecil jadi feeding rate untuk larva ikan berbeda dengan feeding rate untuk benih ikan.

Dosis pemberian pakan larva ikan dengan metode ad libitum untuk mengurangi mortalitas larva didalam wadah pemeliharaan

Benih adalah anak ikan yang memiliki bentuk morfologi tubuh sudah seperti induknya.

Perbendaan dengan induk hanya ukuran dan tingkah laku reproduksinya.

Perilaku makan benih sama dengan induknya sudah mulai nampak pada saat benih.

Laju pertumbuhannya meningkat.

Faktor pakan, frekuensi pemberian pakan serta lingkungan harus diperhatikan.

Pada stadia juvenil, laju perkembangan ikan berasa dalam kecepatan maksimum.

Seluruh energi yang diperoleh dari makanan digunakan untuk pertumbuhan somatik.

Pemberian pakan

Pakan: faktor penting dalam pembesaran ikan

Ikan makan bukan saja mempertahankan kondisi tubuh tetapi juga untuk menumbuhkan jaringan otot atau dagin.

Jumlah dan jenis pakan yang dikonsumsi oleh ikan akan menentukan asupan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pakan bisa menggabarkan nafsu makan ikan yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Jenis Pakan

Jenis pakan dalam akuakultur terdiri dari :

1. Pakan hidup; pakan dalam keadaan hidup diberikan pada ikan.

2. Pakan segar; diberikan pada ikan dalam keadaan segar

3. Pakan tambahan; pakan yang diberikan pada ikan sebagai tambahan.

4. Pakan buatan; pakan yang dibuat dari berbagai bahan makanan kemudian diramu menggunakan formula tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan ikan secara lengkap.

Jumlah Pakan (Feeding Rate)

Pakan diberikan kepada ikan sesuai denan kebutuhan dan dapat memberi pertumbuhan dan efisiensi pakan yang tinggi.

Kebutuhan pakan harian dinyatakan sebagai tingkat pemberian pakan perhari yang ditentukan berdasarkan persentase dari bobot ikan.

Pemberian pakan ditentukan oleh ukuran

menghitung jumlah pakan berdasarkan biomassa

Jumlah pakan = (jumlah ikan dalam karamba × ratarata berat tubuh)× % ransom harian.

Cth; Jml ikan di karamba 1000 ekor dengan bobot tubuh rata-rata 5 gram dengan ransum harian 4 % maka

= (1000 x 5) x 0,04

= 5000 x 0,04

= 200 g

Ò Nutrisi yang baik untuk ikan :

É Protein dgn asam amino essensialnya

É Lemak dgn asam lemak essensialnya

É Vitamin

É Mineral

É Sumber energi tinggi

É Daya cerna tinggi

Kebutuhan Energi bagi Ikan

Energi dibutuhkan oleh ikan untuk melakukan aktifitas. Selama katabolisme makanan (aerobik) energi kimia dari makanan diubah bentuknya menjadi 2 macam energi, yaitu energi tinggi ATP (40 – 50%) dan sisanya hilang sebagai panas.

Faktor utama yg mempengaruhi kebutuhan energi pada ikan :

Ò Spesies

Ò Pertumbuhan

Ò Ukuran

Ò Umur

Ò Aktivitas fisiologi

Ò Suhu

Ò Tipe makanan

Sumber Energi :

Ò Protein

Protein dibutuhkan sebagai sumber energi utama karena protein diperlukan dalam makanan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.

É Energi metabolisme (ME) dari protein pada ikan : 4,5 kcal/gram

Ò Lemak

É Lemak secara normal dicerna cukup baik = 8,5 kcal ME/gram

Ò Karbohidrat

É Bahan tepung dgn kisaran : 1,2 – 2,0 kcal ME/gram

É Tepung yg sudah dimasak : 3,2 kcal ME/gram

Ò Tubuh ikan hampir tdk mengandung karbohidrat, kecuali sangat kecil pd hati & glikogen otot

Ò Karbohidrat dlm pakan ikan hanya sbg sumber energi, hrs diberikan dlm keadaan seimbang dgn unsur makro (lemak & protein)

Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.